Iklan

Iklan

,

Iklan

Opini: Parepare Kini Parepare Harmoni Parepare Manusiawi

17 Feb 2025, 13:58 WIB Last Updated 2025-02-17T05:58:42Z

Penulis: Ahmad Kohawan


PAREPARE -- Bahkan sejak zaman Shakespeare, siapa pun paham bahwa kota adalah manusia, bukan bangunan. Kota itu untuk manusia untuk masyarakatnya, bukan yang lain.


Menempatkan manusia sebagai yang pertama dan utama dalam konsep pembangunan akan berdampak pada kota itu sendiri, setidaknya pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), suatu kesepakatan global yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Kesepakatan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan pada Sidang Umum PBB pada September 2015, SDGs mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030. 


Ya, ketika beberapa tahun ini, kota seolah mengistimewakan bangunan dan gedung. Lihat saja patung, tugu hingga taman. Nihil ide, argumentasi dan disorientasi. Coba tengok alun-alun, saya masih mencari argumentasi bagaimana toilet 1.3 Milyar ada di kota ini.


Di sisi lain, di kota ini juga, jenazah pernah dibonceng motor matic karena tidak mampu membayar ongkos ambulance. Dan nyatanya begitu.


Amit Ray, seorang pengarang India mengatakan: "Kota pintar adalah kota tempat manusia, pohon, burung, dan hewan lain dapat tumbuh dengan segala kemegahan, ketidaksempurnaan, kebebasan, dan kreativitasnya. Kota pintar bukan sekadar kota teknologi, tetapi kota kehidupan, keindahan, martabat, kebebasan, dan kesetaraan.”


Ibrah La Iman, pengagum Tan Malaka dan pemerhati kota, beberapa kali menyebut Parepare punyai banyak event sekadar mempromosikan tempat, sudah saatnya didudukkan kembali untuk mengampanyekan manusianya. Tagline Parepare kota events akan memiliki dampak besar. Baik acara besar maupun kecil, sekali atau berulang, atau event baru dengan tujuan baru yang memiliki kekuatan unik dan meninggalkan jejak. Jika dimanfaatkan dengan tepat berdasar pada esensi bukan sekedar eksebisi, akan membuat kota menjadi lebih baik, menjadi TSM (Terbaik, Sejahtera, Maju).

 

Parepare kini tidak boleh mengesampingkan pelibatan manusia, sepenuhnya seutuhnya. Kota masa depan yang meniscayakan harmoni konsep: green city, smart city, creative city, liveable dan lovable. Setidaknya, harapan ini berada di pundak kepemimpinan Tasming Hamid dan Hermanto (rencananya akan dilantik kamis 20 Februari).


Seperti Shakespeare pernah menukil, 'What is the city but the people?"

Desain kota tanpa menimbang manusia tidak akan pernah sukses, tidak akan dapat melahirkan kebahagiaan, tidak ada kehidupan.


Selamat hari ulang tahun ke65 kota Parepare!?


17 Februari 2025

Parepare adalah Kita

Iklan