SUMBERINFO.ID, LUWU -- Koordinator Komunitas Warga Lingkar Tambang (KWLT), Najamudin, bersama Ketua Forum Pemuda Latimojong Bersatu (FPLB), M. Azriel, menyampaikan duka cita mendalam atas bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Keduanya menegaskan bahwa musibah ini menjadi pengingat kuat tentang pentingnya solidaritas dan kepedulian lintas daerah, terutama di tengah cuaca ekstrem yang semakin sulit diprediksi.
Najamudin mengatakan bahwa warga Lingkar Tambang ikut merasakan kepedihan para korban. Ia berharap kondisi segera pulih dan para penyintas diberikan ketabahan. Menurutnya, kejadian ini perlu menjadi refleksi bersama bahwa musim penghujan selalu menyimpan risiko yang harus diantisipasi lebih dini.
Dalam beberapa pekan terakhir, intensitas hujan yang meningkat juga menjadi perhatian KWLT dan FPLB. Mereka menilai bahwa kesiapsiagaan seluruh pihak sangat penting, termasuk perusahaan yang beroperasi di kawasan pegunungan. Najamudin menegaskan bahwa curah hujan tinggi dapat meningkatkan potensi bahaya, mulai dari naiknya debit sungai hingga kemungkinan longsor di sejumlah titik.
Terkait hal tersebut, ia menyatakan keyakinannya bahwa PT Masmindo Dwi Area (MDA) telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan. Menurutnya, perusahaan memiliki standar operasional dan kesiapan teknis yang memadai dalam menghadapi cuaca ekstrem, serta memprioritaskan keselamatan masyarakat dan lingkungan.
Mewakili pemuda, M. Azriel sepakat bahwa sinergi antara perusahaan, masyarakat, dan pemuda lokal merupakan kunci menjaga stabilitas di tengah kondisi cuaca yang tak menentu. Ia menekankan bahwa upaya mitigasi yang ada perlu terus didukung agar risiko dapat diminimalkan.
Meski demikian, kedua tokoh masyarakat itu kembali mengingatkan warga untuk tetap waspada. Mereka mengimbau masyarakat berhati-hati saat beraktivitas, terutama di area rawan seperti tebing, bantaran sungai, dan jalur yang rentan terhadap longsor maupun banjir.
Selain itu, KWLT sebagai elemen warga dan FPLB sebagai elemen pemuda juga menekankan pentingnya warga mengikuti informasi resmi dari pemerintah dan otoritas terkait. Informasi yang valid dinilai sangat membantu masyarakat mengambil sikap dan langkah perlindungan yang tepat. Dalam situasi cuaca ekstrem, kata mereka, kewaspadaan dan kesigapan bersama adalah kunci menjaga keselamatan.(*)
